Tragedi trisakti
Tragedi trisakti adalah peristiwa penembakan empat mahasiswa trisakti
pada tanggal 12 mei 1998 saat mahasiswa melakukan demokrasi menuntut turunnya
soeharto dari jabatannya sebagai presiden RI. Keempat mahasiswa tersebut adalah
Elang Mulia Lesmana (fakultas arsitektur, angkatan 1996), Heri heryanto
(Fakultas teknik industry jurusan mesin, angkatan 1996), Hendriawan (Fakultas
ekonomi jurusan manajemen, angkatan 1996), dan Hafidi alifidin (Fakultas teknik
sipil, angkatan 1995).
Later
belakang terjadinya kejadian tersebut karena situasi kejatuhan perekonomian
Indonesia sejak tahun 1997 membuat pemilihan pemerintahan Indonesia saat itu
sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini supaya dapat keluar dari
krisis ekonomi. Pada bulan Maret 1998 MPR saat itu walaupun ditentang oleh
mahasiswa dan sebagian masyarakat tetap menetapkan Soeharto sebagai Presiden.
Tentu saja ini membuat mahasiswa terpanggil untuk menyelamatkan bangsa ini dari
krisis dengan menolak terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden. Cuma ada
jalan demonstrasi supaya suara mereka didengarkan.
Demonstrasi
digulirkan sejak sebelum Sidang Umum (SU) MPR 1998 diadakan oleh mahasiswa
Yogyakarta dan menjelang serta saat diselenggarakan SU MPR 1998 demonstrasi
mahasiswa semakin menjadi-jadi di banyak kota di Indonesia termasuk Jakarta,
sampai akhirnya berlanjut terus hingga bulan Mei 1998. Insiden besar pertama
kali adalah pada tanggal 2 Mei 1998 di depan kampus IKIP Rawamangun Jakarta
karena mahasiswa dihadang Brimob dan di Bogor karena mahasiswa non-IPB ditolak
masuk ke dalam kampus IPB sehingga bentrok dengan aparat. Saat itu demonstrasi
gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tingi di Jakarta merencanakan untuk
secara serentak melakukan demonstrasi turun ke jalan di beberapa lokasi sekitar
Jabotabek.Namun yang berhasil mencapai ke jalan hanya di Rawamangun dan di
Bogor sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan puluhan mahasiswa luka
dan masuk rumah sakit.
Setelah
keadaan semakin panas dan hampir setiap hari ada demonstrasi tampaknya sikap
Brimob dan militer semakin keras terhadap mahasiswa apalagi sejak mereka berani
turun ke jalan. Pada tanggal 12 Mei 1998 ribuan mahasiswa Trisakti melakukan
demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presinden Indonesia saat
itu yang telah terpilih berulang kali sejak awal orde baru. Mereka juga
menuntut pemulihan keadaan ekonomi Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun
1997.
Mahasiswa
bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi.
Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore
harinya terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu
berlansung sepanjang sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan orang lainnya baik
mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit karena terluka. Sepanjang malam
tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan melakukan
perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta.
Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa.
Perjuangan Para Sahabat Mahasiswa demi kemakmuran NKRI waktu itu, akan selalu teringat dalam sanubari para Mahasiswa di era sekarang ataupun mendatang.
BalasHapusSalam Mahasiswa